Apakah Linux Bebas Virus?


Seringkali terjadi perdebatan apakah Linux benar-benar bebas dari Virus atau dengan kata lain apakah tidak ada pembuat virus yang mau mencoba menguji sistem pertahanan Linux?
Di salah satu website (desktoplinux.com) saya mendapati sebuah artikel yang cukup menarik yang membahas tentang keberadaan virus di system Linux.


Faktor keamanan dan bebas virus merupakan salah satu poin penting / selling point bagi pengguna komputer untuk memilih sistem operasi Linux baik bagi pengguna berskala rumahan maupun enterprise. Lalu bagaimana potensi resiko virus dalam sistem operasi Linux saat ini?

Dijelaskan bahwa diidentifikasi terdapat kurang dari 100 jenis virus ~masih jauh lebih sedikit dibandingkan sistem operasi lainnya~ yang artinya kita harus aware bahwa virus di Linux itu ada. Fakta tersebut seharusnya cukup menjadi sebuah alasan agar kita sebaiknya menginstall Linux beserta antivirusnya seperti ClamAV, Vexira, dan sebagainya. Secara umum, ~saat ini~ virus tersebut tidak menimbulkan infeksi pada system komputer yang menggunakan Linux namun bagi pengguna StarOffice dan OpenOffice.org mereka memiliki potensi untuk turut andil dalam menyebarkan virus yang disertakan dalam dokumen yang mereka miliki terutama dokumen yang berasal dari Microsoft Office yang seringkali menyertakan virus baik macro maupun virus lainnya yang bisa jadi merupakan masalah serius.

Bagi system administrator juga disarankan untuk memasang antivirus mengingat virus juga dapat tersebar melalui Linux/Samba Network ataupun NFS, mengingat system ini berkolaborasi dengan Microsoft windows based network sehingga potensi virus untuk bisa menyebar juga sangat besar.

Isu tentang root acces juga menjadi topik bahasan yang menarik dalam artikel tersebut. Mereka menyatakan meskipun root access diamankan namun kita masih tetap harus berhati-hati mengingat yang dibutuhkan adalah write permission dari current users access right bahkan di saat mereka hanya bagi users/home directory. Jika malicious program dapat mengeksekusi dan menghapus atau menginfeksi konten apapun pada current users/home directory maka ini sudah dikategorikan berbahaya. Tapi point pentingnya adalah potensi virus dapat tersebar adalah karena tidak semua orang/user memahami Linux secara detail, banyak diantara mereka adalah consumer yang berada di level pemakai dan bukan orang yang memahami Linux secara khusus. Mereka tidak peduli apakah suatu program adalah baik/buruk, malicious atau bukan, mereka akan menginstall dan mencobanya. Dan banyak diantara mereka yang memiliki kerentanan-kerentanan system atau system keamanan yang lemah.

Selain itu isu mixed computing environment juga merupakan hal yang memiliki potensi serupa. Dalam kenyataannya memang tidak ada yang menginfeksi Linux mengingat Visual Basic tidak berfungsi maksimal pada Linux Desktop, namun yang perlu dicatat dan digarisbawahi adalah kemampuan (yang tanpa disadari) untuk turut serta mendistribusikan virus yang terkandung dalam dokumen/file.

Bagaimana potensi kerugian yang diakibatkan oleh virus? Berikut adalah perhitungan sederhana yang dapat digunakan sebagai acuan meskipun tidak tepat sepenuhnya karena banyak faktor yang menjadi variable.
Waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk membersihkan virus per komputer : 60 menit

  • Biaya jasa rata-rata bagi teknisi: Rp 50.000 per jam
  • Biaya staff/pegawai per jam=Rp 20.000
  • Kerugian produktivitas = tidak diketahui, tapi kita asumsikan kita gunakan Rp 1 juta per jam dengan asumsi lain tidak ada kerusakan data yang bisa menambah biaya dan mengingat adanya perbedaan potensi kerugian dari tiap bisnis yang berbeda.
Total Infected Computer:
1 > (50.000*1) + (20.000*1)+ 1 juta)*1=1.070.000
5 > (50.000*1)+ (20.000*1)+ 1 juta)*5=5.350.000
10> (50.000*1)+ (20.000*1)+ 1 juta)*10=10.700.000

dan nilai kerugian tersebut akan semakin meningkat seiring dengan semakin banyaknya komputer yang terinfeksi.

Jadi perlu disadari bahwa penting sekali bagi pengguna Linux untuk **tetap menginstall dan mengupdate antivirus** agar semakin yakin atas file yang diterima atau yang akan ditransmit sehingga benar-benar merupakan file yang bersih dan dengan demikian turut menciptakan 'kedamaian' serta 'keamanan' bagi pihak lain.

Jika Anda memiliki info lain silahkan postingkan referall blog anda pada comment blog ini, dan semoga pengguna Linux di Indonesia semakin memahami Linux dengan baik dan benar.


Comments

R10 said…
baru tahu saya kalo dokumen format .doc dari windows (yang ada virus) bisa berpotensi menyerang linux...
Anonymous said…
Mas Rio,saya kira anda belum tuntas dalam membaca artikel di atas. Document dengan format .doc yang bervirus tidak mengganggu Linux TAPI tetap berpotensi tersebar 'melewati' Linux.
ini petikan paragrafnya:

"..Secara umum, ~saat ini~ virus tersebut tidak menimbulkan infeksi pada system komputer yang menggunakan Linux namun bagi pengguna StarOffice dan OpenOffice.org mereka memiliki potensi untuk turut andil dalam menyebarkan virus yang disertakan dalam dokumen yang mereka miliki terutama dokumen yang berasal dari Microsoft Office yang seringkali menyertakan virus baik macro maupun virus lainnya yang bisa jadi merupakan masalah serius.
"

Popular Posts