OLPC Mendapat Sorotan Tajam!
Belakangan ini seperti dilansir ZDNet, OLPC kembali mendapat sorotan tajam berkaitan dengan misi dan visi awal diluncurkannya OLPC.
"OLPC is an education project, not a laptop project. And the purpose of education in the OLPC project is to put an end to poverty. So the economics of the project matter. You have to pay attention to where the money comes from and goes to, both. It has been estimated that aid to African nations has amounted to more than a trillion dollars in the last century, and that theft of government assets in these countries has also reached a trillion dollars or more.," ditegaskan oleh Edward Cherlin.
Ditegaskan bahwa OLPC merupakan education project dan bukan Laptop Project yang juga menetapkan bahwa OLPC dikembangkan untuk mengatasi kesenjangan dan mengentaskan kemiskinan. Untuk itu perlu diperhatikan dari mana uangnya berasal dan kemana larinya. Penggunaaan Proprietary system memang lagi-lagi harus dipertimbangkan dalam hal ini mengingat negara-negara miskin "belum sanggup" mengembangkan OS sendiri karenanya dengan membeli proprietary system yang masih dimonopoly oleh Microsoft dalam industri ini akan menyebabkan trilliunan asset dan dana akhirnya lari keluar negeri. Tentu hal ini merupakan fundamental problem yang harus menjadi perhatian semua pihak terutama pemerintah.
Dengan menggunakan Linux atau aplikasi-aplikasi lainnya yang berbasis sumber terbuka (open source) anak-anak akan dapat mengakses berbagai hal yang berguna dan berkolaborasi melalui jaringan dengan biaya murah, yang artinya negara berhemat melalui belanja IT dengan sehemat-hematnya. Apapun alasannya, OLPC harus kembali ke jalur semula dan dengan memberikan peluang masuknya salah satu proprietary system hanya akan menetapkan peluang biaya tinggi dalam mengatasi kesenjangan sosial yang ada dalam jangka pendek dan jangka panjang.Ketegasan pemerintah di tiap negara akan mampu memutus dominasi monopoly dan meningkatkan kualitas pengembangan softaware dengan basis sumber terbuka.
Pemerintah Indonesia harus segera melakukan antisipasi dengan menetapkan OLPC sebagai salah satu bagian dari responsibility social dari vendor di dunia untuk membantu mengatasi kesenjangan sosial dan edukasi dengan melakukan proteksi dan dorongan positif agar OLPC dapat benar-benar dapat digunakan oleh anak-anak Indonesia.
Jika ada good will dari pemerintah, maka awareness untuk menghentikan laju dana ke luar negeri bisa dibatasi untuk kemakmuran bangsa dan salah satunya adalah pemanfaatan sistem berbasis terbuka secara maksimal.
Bagaimana pendapat Anda? Post your comment please.
"OLPC is an education project, not a laptop project. And the purpose of education in the OLPC project is to put an end to poverty. So the economics of the project matter. You have to pay attention to where the money comes from and goes to, both. It has been estimated that aid to African nations has amounted to more than a trillion dollars in the last century, and that theft of government assets in these countries has also reached a trillion dollars or more.," ditegaskan oleh Edward Cherlin.
Ditegaskan bahwa OLPC merupakan education project dan bukan Laptop Project yang juga menetapkan bahwa OLPC dikembangkan untuk mengatasi kesenjangan dan mengentaskan kemiskinan. Untuk itu perlu diperhatikan dari mana uangnya berasal dan kemana larinya. Penggunaaan Proprietary system memang lagi-lagi harus dipertimbangkan dalam hal ini mengingat negara-negara miskin "belum sanggup" mengembangkan OS sendiri karenanya dengan membeli proprietary system yang masih dimonopoly oleh Microsoft dalam industri ini akan menyebabkan trilliunan asset dan dana akhirnya lari keluar negeri. Tentu hal ini merupakan fundamental problem yang harus menjadi perhatian semua pihak terutama pemerintah.
Dengan menggunakan Linux atau aplikasi-aplikasi lainnya yang berbasis sumber terbuka (open source) anak-anak akan dapat mengakses berbagai hal yang berguna dan berkolaborasi melalui jaringan dengan biaya murah, yang artinya negara berhemat melalui belanja IT dengan sehemat-hematnya. Apapun alasannya, OLPC harus kembali ke jalur semula dan dengan memberikan peluang masuknya salah satu proprietary system hanya akan menetapkan peluang biaya tinggi dalam mengatasi kesenjangan sosial yang ada dalam jangka pendek dan jangka panjang.Ketegasan pemerintah di tiap negara akan mampu memutus dominasi monopoly dan meningkatkan kualitas pengembangan softaware dengan basis sumber terbuka.
Pemerintah Indonesia harus segera melakukan antisipasi dengan menetapkan OLPC sebagai salah satu bagian dari responsibility social dari vendor di dunia untuk membantu mengatasi kesenjangan sosial dan edukasi dengan melakukan proteksi dan dorongan positif agar OLPC dapat benar-benar dapat digunakan oleh anak-anak Indonesia.
Jika ada good will dari pemerintah, maka awareness untuk menghentikan laju dana ke luar negeri bisa dibatasi untuk kemakmuran bangsa dan salah satunya adalah pemanfaatan sistem berbasis terbuka secara maksimal.
Bagaimana pendapat Anda? Post your comment please.
Comments