Tindakan Darurat Untuk Kebocoran Ban Tubeless
Menyambung artikel sebelumnya, akhirnya Tigi rolling back home. Di rumah sekerup saya cabut dengan obeng plus, supaya tidak menambah kerusakan kalau dicabut menggunakan tang karena sekerup ada ulirnya. Pelan-pelan saja diputar sekerupnya dan berhasil. Berhasil tambah bocor maksudnya karena lubangnya cukup besar dan cairan anti bocor mencoba menutup lubang, saya putar ban agar posisi bocor di bawah untuk memudahkan cairan anti bocor bekerja. Dan .. jleb! Bocornya berhenti dengan kondisi ban kekurangan angin.
Sementara biarkan dulu supaya zat anti bocornya mengeras di lubang tersebut. Setelah 15 menit ban dipompa kembali dengan pompa manual. Asiiik...tekanan 40 psi lumayan ngos-ngosan hahaha. Ternyata...angin mendesis, "bocor alus" orang Jawa bilangnya. Jadi memang tidak akan berhasil dengan cairan anti bocor.
Akhirnya pakai metode lain, sambil tanya sana-sini yang bisa nangani tambal tiptop di Surabaya ini. Metodenya ban dikempeskan lagi, cabut pentil, posisikan lubang di posisi yang agak ke atas, lalu gosok bersih dengan air sabun dan dikeringkan dengan lap. Lubang diampelas sedikit, kemudian, dengan bantuan kawat kecil, teteskan lem Korea (pakai alteco juga bisa) sedikit demi sedikit sambil dibantu didorong pakai kawat agar masuk ke dalam penampang lubang. Lalu saya tambahkan sedikit potongan karet ban yang juga sudah diampelas sebelum dipotong. Ukurannya cukup sebesar lubang sedotan, kurang lebih pas masuk ke lubang ban yang agak penyok bekas kepala sekerup. Dan ditambah lem lagi. Dibiarkan 1 jam atau lebih sampai mengering sempurna.
Setelah itu ban tubeless FDR yang sudah selesai diproses tadi, dicoba dipompa lagi. Asiiik...40psi dengan pompa manual lagi...nggobyos! Peh, selesai juga. Basahi lagi dengan air sabun, weh lumayan sip, tidak bocor lagi. Sampai sore ban tetap perkasa, tapi parkir di garasi saja sih. Hehehe.
Akhirnya dapat juga dari kontak sana-sini yang bisa melakukan tambal tiptop untuk tubeless motor. Di bilangan Ngagel Jaya Selatan. Diniatkan besok pagi meluncur ke lokasi dimaksud. (bersambung).
 |
| Tambal darurat ban tubeless yang bocor dengan Lem Korea |
Sementara biarkan dulu supaya zat anti bocornya mengeras di lubang tersebut. Setelah 15 menit ban dipompa kembali dengan pompa manual. Asiiik...tekanan 40 psi lumayan ngos-ngosan hahaha. Ternyata...angin mendesis, "bocor alus" orang Jawa bilangnya. Jadi memang tidak akan berhasil dengan cairan anti bocor.
Akhirnya pakai metode lain, sambil tanya sana-sini yang bisa nangani tambal tiptop di Surabaya ini. Metodenya ban dikempeskan lagi, cabut pentil, posisikan lubang di posisi yang agak ke atas, lalu gosok bersih dengan air sabun dan dikeringkan dengan lap. Lubang diampelas sedikit, kemudian, dengan bantuan kawat kecil, teteskan lem Korea (pakai alteco juga bisa) sedikit demi sedikit sambil dibantu didorong pakai kawat agar masuk ke dalam penampang lubang. Lalu saya tambahkan sedikit potongan karet ban yang juga sudah diampelas sebelum dipotong. Ukurannya cukup sebesar lubang sedotan, kurang lebih pas masuk ke lubang ban yang agak penyok bekas kepala sekerup. Dan ditambah lem lagi. Dibiarkan 1 jam atau lebih sampai mengering sempurna.
Setelah itu ban tubeless FDR yang sudah selesai diproses tadi, dicoba dipompa lagi. Asiiik...40psi dengan pompa manual lagi...nggobyos! Peh, selesai juga. Basahi lagi dengan air sabun, weh lumayan sip, tidak bocor lagi. Sampai sore ban tetap perkasa, tapi parkir di garasi saja sih. Hehehe.
Akhirnya dapat juga dari kontak sana-sini yang bisa melakukan tambal tiptop untuk tubeless motor. Di bilangan Ngagel Jaya Selatan. Diniatkan besok pagi meluncur ke lokasi dimaksud. (bersambung).
